TRADISI MAPASILAGA TEDONG KHAS
TANA TORAJA
Salah satu budaya yang menarik
dari Tana Toraja adalah adat Mapasilaga Tedong atau adu kerbau. Kerbau yang
diadu di sini bukanlah kerbau sembarangan. Biasanya, kerbau bule (Tedong Bunga)
atau kerbau albino yang menjadi kerbau aduan.
Sebelum upacara adat berlangsung, puluhan kerbau yang akan diadu dibariskan di lokasi upacara. Kerbau-kerbau tersebut kemudian diarak dengan didahului oleh tim pengusung gong, pembawa umbul-umbul, dan sejumlah wanita dari keluarga yang berduka ke lapangan yang berlokasi di rante (pemakaman). Saat barisan kerbau meninggalkan lokasi, musik pengiring akan dimainkan. Irama musik tradisional tersebut berasal dari sejumlah wanita yang menumbuk padi pada lesung secara bergantian.
Sebelum adu kerbau dimulai, panitia menyerahkan daging babi yang sudah dibakar, rokok, dan air nira yang sudah difermentasi (tuak), kepada pemandu kerbau dan para tamu. Adu kerbau kemudian dilakukan di sawah, dimulai dengan adu kerbau bule. Adu kerbau diselingi dengan prosesi pemotongan kerbau ala Toraja, Ma’tinggoro Tedong, yaitu menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas.
Baca juga nih Sejarah Bank Indonesia
BalasHapus